28

Handphone saya mulai mengeluarkan suara tang-ting-tung sekitar 30 menit sebelum pergantian hari dari Rabu ke Kamis. Meskipun ucapan ulang tahun pertama datangnya dari si mama, saya tetap tidak rela melepaskan si guling biru dari pelukan. Analisis membuktikan bahwa cuaca dingin dan nyamannya guling mampu mengalahkan segala jenis pesan yang masuk ke handphone, LOL. Ketika bangun dengan kenyataan bahwa saya sudah memasuki hari pertama di usia 28 dan handphone saya dipenuhi notifikasi, apa lagi hal pertama yang sekiranya dapat saya lakukan selain mengucap syukur kepadaNya?

2
Beberapa kue sifon pandan untuk teman kantor

Sesederhana itu, sesederhana saya berharap agar saya bisa diarahkanNya ke jalan (hidup) yang lebih baik, bisa ditegur olehNya apabila saya melalui jalan (hidup) yang kurang tepat, dan bisa tetap berbagi dengan sesama saya. Ini bukan edisi sok bijak atau sok dewasa, tetapi biasanya pengurangan usia mampu membuat manusia melihat kehidupannya dari sisi lain 🙂

4
Welcoming 28 with thankfulness and restrain my drowsiness at the same time

Saya tidak membutuhkan pesta di hari Kamis kemarin karena saya bukan orang yang suka pesta. Saya hanya ingin makan sushi, haha.. Sudah hampir 2,5 bulan saya tidak makan sushi karena banyaknya aktivitas yang dijalani. Lebih dari itu, saya paling suka makan sushi disini which is hanya ada di Gading, daerah yang jarang saya kunjungi. Lidah saya sudah cocok dengan kesegaran sushi di restoran tersebut meskipun banyak restoran sushi di Jakarta. Apalagi ada Sato, si WN Jepang yang lumayan buat jadi objek cuci mata 😀 

Sayangnya di restoran tersebut tidak ada special treatment untuk customer yang sedang ulang tahun, tetapi hal itu tidak mengurangi niat saya untuk tiup lilin, haha.. Engga tahu ya, menurut saya tiup lilin ulang tahun itu punya sensasi tersendiri, I can’t explain it, I just can feel the good sensation. Apalagi saya sampai niat beli sekotak lilin – yang menurut saya lucu – ketika sedang membeli buah tempo hari.

1
The mille crepes and cute candles

Niatnya mau tiup lilin di atas sushi tapi saya dapat special treatment dari S. Saya tidak mau dibelikan birthday cake tapi dia juga tidak mau saya tiup lilin di atas sushi, jadi kami sepakat beli 1 paket mille crepes di First Love Patisserie. Kami bisa memilih 4 rasa untuk paket tersebut, dan pilihan kami saat itu adalah 1 matcha, 1 tiramisu, dan 2 Belgian chocolates, which is 1 Belgiannya dikasih ke mama S. Tentunya saya tiup lilin di depan manajer restoran yang sudah memberikan ijin sebelumnya, sedikit berharap agar restoran ini kepikiran untuk memberikan special birthday treatment to customer nantinya, LOL 😀

Esoknya saya sudah janji dengan 3 teman baik untuk makan bersama di restoran favorit kami, Ikan Bakar Cianjur (IBC). Kami akhirnya pindah lokasi karena sadar sudah duduk lebih dari 1,5 jam di IBC, melipir sedikit ke tenda Sinar Garut di tepi jalan Pecenongan untuk makan es teler dan es campur. Sayangnya kebersamaan seperti ini akan segera berakhir mengingat salah satu di antara kami berempat akan segera mengadu nasib ke negara lain. Sedih? Bangeeet.. But life goes on, right? Itu untuk kebaikan dia juga.

3
Nasi liwet, tumis pucuk labu, pesmol ikan gurame, tahu goreng, lalapan segar, sambal terasi, kecap bawang merah

Terlalu banyak hal yang sudah dilalui selama 28 tahun lebih 5 hari ini. Kalau dipikir-pikir, semuanya mengerucut ke sebuah kata, yaitu “belajar”. Mengenai kata ini, saya paling malas jika mendengar opini “sudah semakin tua, napain belajar lagi?” Bukankah ada quote seperti ini : never stop learning because life never stop teaching. Satu hal lagi, pengulangan tahun ini selalu berhasil mengingatkan saya mengenai makna dari kata “bersyukur”. There’s so much to be thankful for (Josh Groban – “Thankful”)

Rgds,

Ws 😉

18 comments

Thank you for your comments