Indonesia..

Bukan sebuah perkara yang mudah untuk membuat post kali ini, sebuah post yang akan diikutsertakan dalam giveaway komunitas IDC. Jika saya boleh berkata jujur, pemicu dari giveaway ini bukan jenis hadiah yang akan diberikan kepada pemenangnya nanti, bukan juga karena ajakan Kak Nik di sela-sela pertemuan kami tempo hari. Giveaway ini sudah berhasil “menggelitik” saya secara pribadi; saya merasa ditantang untuk berpikir lebih dalam daripada yang saya lihat dan pikirkan selama ini. 

Tema yang diangkat merupakan sebuah tema sederhana : “Mengapa kamu cinta Indonesia?” tetapi percayalah bahwa saya butuh waktu cukup lama untuk memikirkannya. Saya tidak memikirkan alasan di balik tema tersebut. Saya lebih memikirkan entitas yang menjadi asal-muasal dari semua alasan yang sudah ada atau mungkin akan ada, mungkin semacam skenario drama percintaan bahwa “saya mencintainya karena dia adalah cinta saya” bukan “saya mencintainya karena dia kaya, pintar, dan sukses”.

1 (9)
Anyer – Banten

Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadarkan saya bahwa sebenarnya saya menyimpan rasa cinta yang begitu besar terhadap Indonesia. Rasa itu tumbuh bukan karena saya lahir dan besar di negara ini, bukan pula karena saya makan dan minum dari hasil buminya, ataupun karena saya masih tinggal disini. Rasa itu muncul dan terpatri dengan begitu baik sebab Indonesia memiliki perbedaan. Bukankah fase mencintai akan memunculkan rasa yang berbeda?

1 (8)
Bunaken – Sulawesi Utara

Menurut pendapat saya, segala bentuk perbedaan yang disimpan oleh Indonesia sebenarnya adalah wujud dari kekayaan Indonesia yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Saya diajarkan untuk selalu melihat “isi” hidup saya secara positif meskipun sisi negatifnya terpampang nyata. Jika sisi positif ini dilihat dan dikembangkan, maka segala bentuk perbedaan yang dimiliki oleh Indonesia dapat terus menjadi kekayaan yang positif.

1 (7)
Bumi Herbal Dago – Bandung

Misalnya dari segi bahasa. Tahukah kita bahwa negara ini menyimpan lebih dari 700 jenis bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke? Di luar angka yang signifikan tersebut, kita masih memiliki Bahasa Indonesia yang mampu menyatukan semuanya. Saya bukan ahli bahasa tetapi saya memiliki minat khusus terhadap bidang ini. Sejak saya kecil, mama sudah bersikeras menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia dalam percakapan kami sehari-hari. Jika dibuat dalam persentase, beliau ingin anak-anaknya menguasai 50% Bahasa Indonesia, 20% Bahasa Teochew, 20% Bahasa Melayu, dan 10% Bahasa Inggris. Pada akhirnya, saya tumbuh dengan mencintai dunia sastra dan pelafalan nada ucapan, terutama Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

1 (6)
Saung Udjo – Bandung

Mengapa Bahasa Inggris masuk dalam bahasa yang saya tekuni sampai saat ini? Saya mempunyai sebuah mimpi sederhana untuk mengenalkan Bahasa Indonesia kepada orang-orang yang tinggal di luar Indonesia. Untuk mewujudkan mimpi itu, saya menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pembantu. Saya mempunyai pandangan bahwa Bahasa Inggris bukanlah sebuah ancaman tetapi manfaat yang bisa digunakan untuk membantu kita dalam upaya mengenalkan identitas Indonesia kepada dunia luar. Bagi saya, Bahasa Indonesia itu indah dan mudah untuk dipelajari, oleh siapa saja.

1 (5)
Gunung Gede Pangrango – Jawa Barat

Contoh lain adalah soal makanan bernama sambal. Menurut sumber ini, negara asal sambal adalah Indonesia. Disebutkan juga bahwa jenis sambal yang terdapat di Indonesia berjumlah kurang lebih 300 jenis, mulai dari sambal matah, sambal petai, sambal terasi, sambal plecing, sambal bajak, dan sambal-sambal lainnya. Berbagai bumbu yang berbeda mampu menciptakan suatu hal yang sama bernama sambal. Berbanggalah sebab sambal sudah cukup banyak digunakan sebagai salah satu bumbu resep masakan di luar Indonesia.

1 (4)
Bali

Fase-fase yang sudah saya lalui selama hampir 30 tahun ini menyadarkan saya bahwa saya memiliki cinta untuk negara ini. “Rumput tetangga memang lebih hijau”, saya juga masih menyimpan rencana untuk berkunjung ke negara lain, terutama Jerman. Saya pun tidak tahu apakah saya akan selamanya tinggal di Indonesia. Namun, satu hal yang pasti adalah saya mencintai negara ini karena ini adalah negara saya. Saya mencintainya melalui berbagai jenis perbedaan yang ada, melalui setiap kekurangan yang dapat muncul kapan saja, melalui keunikan generasi jaman sekarang, dan tanpa paksaan.

1 (3)

Selamat mengulang tahun ketiga, IDC. Terima kasih untuk kesempatan ini dan untuk setiap jejak yang kalian tinggalkan di Indonesia.

Featured image : courtesy of Jimmy Idea.

Rgds,

Ws 😉

35 comments

  1. Semangat, semoga menang give away-nya. Mudah-mudahan juga kita masih bisa mencintai Indonesia, apa pun yang terjadi. Mungkin saja semua hal buruk yang terjadi di negeri ini bukan karena ini Indonesia, melainkan karena orang-orang yang tinggal di atasnya. Saya juga baru sadar bahwa banyak hal berharga yang tak habis untuk dieksplorasi negeri ini, makanya belum terlalu berminat untuk meneliti benda-benda yang ada di luar kecuali untuk perbandingan (baca: candi) hahaha…

    Like

  2. Ngomongin sambal, sdh 2 thn belakangan aku bikin sambal sendiri, krn banyak sambal/saos di toko gak cocok rasanya di lidahku. Pas juga di satu supermarket selalu ada cabe habanero yg panasnya membara. Klo bikin sambal pakai sarung tangan krn pernah nangis2 kulit kena bagian dalam cabenya hehe 😀 Semoga menang ya Wie GA nya.

    Like

  3. Wien, semoga memang yaaaaa 😄. Kalau aku ngerasa cinta bgt sama Indonesia itu biasanya pas pergi dr Indonesia trus denger lagu indonesia raya atau pas liat barang2 Indonesia hehe. Oya kalau liat kopi juga suka terharu dan pas denger lagu Indonesia Raya di ajang2 perlombaan

    Like

    • Amin mba Noni, makasih yaa, haha.. Ah betul sekali, dengarin lagu Indonesia Raya di ajang perlombaan dunia itu bikin hati gimana gitu ya mba, haha..

      Like

  4. Akhirnya ada yang bahas sambaaaal…ahahaha…mau tinggal dimana lagi mba? Anyway tulisannya benar-benar mengalir dan hangat….love this

    Like

  5. Endonesia mah dewanya sambal 😀 hihihi

    Btw, tapi serius deh, entah kenapa, setiap kali aku denger lagu indonesia raya berkumandang, rasanya hatiku itu agak gemetar gimana gitu. Syahduuu. Ya, aku cinta Indonesia 🙂

    Like

Thank you for your comments