Post ini lanjutan dari post yang ini, dan saya sengaja membuat post ini supaya tidak lupa dengan resep kuenya, haha. Kue ini merupakan salah satu kue jadul yang tetap saya suka sampai sekarang, dan resep ini hasil eksperimen saya sendiri setelah melihat beberapa resep di internet dan Youtube. Thanks to technology (in positive sides), kalian luar biasa 😀
Bahan pertama :
- 4 butir telur
- 6 sendok makan gula pasir (bisa diganti dengan gula stevia)
- 100-125 gram butter yang sudah lunak (bisa diganti dengan virgin coconut oil atau olive oil)
- 1 cup tepung terigu (saya pakai all purpose flour gluten free Ladang Lima)
- 150 ml susu putih cair
- 1 sendok teh vanilla extract atau perisa vanila
- 2 sendok teh baking powder
- sejumput garam
Bahan kedua :
- 3 sendok makan bubuk cokelat
- 1/2 sendok makan gula pasir (bisa diganti dengan gula stevia)
- air panas
Cara pembuatannya :
- Di wadah A, campurkan tepung terigu, garam, dan baking powder.
- Di wadah B, campurkan butter yang sudah lunak dengan gula pasir. Aduk sampai rata dan adonan menjadi halus.
- Masukkan telur dan vanilla extract atau perisa vanila di wadah B secara perlahan-lahan. Aduk lagi sampai adonan rata dan halus.
- Campurkan adonan dari wadah A dan wadah B (selanjutnya disebut adonan AB). Tuang susu cair, aduk sampai warna adonan berubah menjadi warna kuning halus.
- Di wadah C, campurkan bubuk cokelat dengan gula pasir dan air panas. Aduk sampai rata.
- Masukkan 1/4 adonan AB ke adonan di wadah C. Aduk adonan sampai rata dan halus.
- Oles sedikit butter (dengan tisu makan atau kuas kue) di bagian dalam panci rice cooker supaya adonan tidak lengket dan tidak hangus ketika dimasak.
- Mulai masukkan adonan ke dalam panci rice cooker, dimulai dari 1 sendok makan adonan AB, selanjutnya 1 sendok makan adonan wadah C di atas adonan AB, jadi adonannya timpa menimpa. Lakukan proses ini terus-menerus sampai semua adonan habis.
- Tekan tombol “cook” jika panci sudah dimasukkan ke dalam rice cooker.
- Diamkan sekitar 10 menit jika tombol “cook” berubah ke tombol “warm”.
- Tekan tombol “cook” lagi setelah 10 menit pertama berlalu. Saya mengulangi proses ini sebanyak empat kali.
- Di proses keempat, saya periksa kondisi kuenya menggunakan tusuk gigi. Kue sudah matang jika tusuk gigi (yang ditusuk ke dalam kue) tetap bersih. Sebaliknya, ulangi proses “cook” di atas jika masih terdapat adonan kue yang menempel di tusuk gigi.
Saya sudah membuat kue ini beberapa kali dengan bahan, takaran, dan proses yang tidak sama. Menurut saya, step-step di atas merupakan step yang paling baik di antara semua percobaan saya. Oya, resep di atas merupakan resep untuk rice cooker kapasitas 0,6 liter. Jika ingin mencoba resepnya dan kapasitas rice cookernya lebih besar, saya sarankan resepnya dikali dua. Hehe..
Finally, thank you untuk orang-orang yang sudah rela saya cekokin dengan kue-kue hasil eksperimen itu, termasuk yang hadir di acara “Ngobrol Santai”, haha.. Buat saya, sepotong kue ini cocok dinikmati bersama teh hitam hangat.
Rgds,
Ws 😉
wien kamu suka masak ya? mau dong kadang2 icip buatanmu 😀
LikeLike
Ahahaha, belum terlalu suka kayak gimana kog Win, iseng saja, hehe.. Boleh, kapan-kapan kalau ketemu ya, hehe..
LikeLike
iya mau apalagi aku suka ama kue soalnya dlu mamaku suka masakin
LikeLike
Sip sip nanti diatur jadwalnya saja Win 😀
LikeLike
wien bg no wa dong ke email winny.marlina at gmail.com makasih ya 😀
LikeLike
Done Winny 😀
LikeLike
makasih ya
LikeLike
Sama-sama Winn
LikeLike
Cake-nya tampak berpola dan empuk. Saya masih kagum dengan kemampuan penanak nasi, ternyata banyak jenis kue yang dapat dibuat jika saja kita tahu resepnya bagaimana. Sayang saya tak datang di acara Ngobrol Santai itu jadinya belum bisa mencicipi kue zebra ini :huhu. Mudah-mudahan di kesempatan selanjutnya bisa, ya :)).
Dan lagi-lagi saya membayangkan proses pembuatan kue ini langkah demi langkah. Kayaknya kegemaran saya membaca resep masakan sejak kecil berasal dari imajinasi ini :haha.
LikeLike
Iya Bli, kamu engga dapat waktu itu, bagianmu dihabiskan Ko Ryan, hahaha.. Saya juga suka baca resep Bli, apalagi sekarang banyak resep berseliweran di dunia maya. Yuk coba bikin Bli, siapa tahu menarik hati seorang wanita, eh… 😀
LikeLiked by 1 person
Lah… menarik sih, tapi saya lebih suka saat ini buat dibikinin dulu deh kuenya :hehe.
LikeLike
Ahahahaha, pura-pura engga baca 😀
LikeLiked by 1 person
Kuenya emang endeusss Wien. Kapan yuk kopdaran lagi. Ntar gw pastiin buat gak makan dulu deh biar bisa habis banyak. Hahahaha 😀
LikeLike
Wakakakaka, ngakak baca komenmu mas 😀 makasih ya sudah bilang enak terus, padahal belum ada apa-apanya, hehe..
LikeLike
walaaaaah… Yang kemaren itu belom ada apa-apanya dibandingkan dengan yang dibikin pake resep yang dipajang di sini? hayuk dijadiin kopdarnya! :-9
LikeLike
Wakakakakaka, kabur duluan ah ah ah 😀
LikeLike
Widihhh cakep marble cakenya…mantap! Aku juga suka marble cake…
LikeLike
Hihi, makasih mba Jooo.. Iya ini juga kue kesukaan dari kecil..
LikeLiked by 1 person