Tempus fugit.. Time flies.. Perasaan baru bulan Januari ya, sekarang sudah memasuki hari-hari terakhir di bulan April, dan saya merasa bersalah karena baru sempat membuat new post lagi di blognya saya (ampunn..) Post terakhirnya saya adalah review film “The Crossing”, dan itu sudah 20 hari yang lalu (terhitung mulai hari ini). Saya juga melewatkan kesempatan mengikuti challenge di BEC, mulai dari EF#13, EF#14, EF#15, dan sekarang sudah masuk EF#16 (*terkadangdisitusayamerasasedih*)
Engga berhenti sampai di situ. Ternyata oh ternyata, saya melewatkan beberapa new post menarik di WP Reader, hikss.. Mulai dari Bebi dengan blog soal rambut pendeknya (ceileee), Wendy dengan foto prewed barunya (bukan promosi, kerjaannya memang fotografer, haha), si cici centil cantik seberang kamar dengan kuku barunya (wakakaka), Ko Ryan dengan ‘rumah baru’ buat “The Footstep” (congrats Ko), Mas Dani yang selalu ngupdate dengan celotehannya (piss Mas), si Jo yang jadi objek fashion Mba Bebe (Jo, kenapa kamu lucu imut niann), ceritanya Mba Noni di Kamboja (thanks Mba, berkat ceritamu saya baru tahu Kamboja menjadi salah satu destinasi terbaik), kekesalan Ci Yance dengan drivingnya (sing sabar ya Ci), Mba Joice dengan homemade fruit pienya yang menggoda mata banget (get well soon ya Mba), hakikat pulangnya Bli Gara dengan dunia perantauannya (tenang Bli, kamu tidak sendiri, haha), dan masih banyak lagi.. Mendadak saya merasa menjadi “si kudet” alias kurang update 😀
So, 20 hari ini dilewatkan dengan campuran berbagai aktivitas yang dikangenin dan tidak dikangenin. Sebenarnya hal yang dikangenin cuma dua, eh tiga deh.. First, kangen dengan suasana Paskah, terutama misa Tablo di Hari Jumat Agung. Second, kangen dengan libur tiga hari karena Jumatnya tanggal merah, haha.. Third, kangen dengan hari-hari di Singapore.
Hal yang tidak dikangenin itu sebenarnya engga jauh-jauh dari masalah kerjaan. Serius deh, akhir-akhir ini saya lagi merasa “not in the good mood“ sekali kalau berbicara soal kerjaan, terutama menyangkut soal KPI para users, haha.. Bukannya mau mengeluh atau tidak bersyukur sama sekali, sebenarnya pekerjaannya fine-fine saja karena metodenya sudah ready dan in-line, jadi tinggal dikerjakan seperti biasanya saja. Nah, rasa “not in the good mood” itu muncul ketika pekerjaan saya harus (baca : mau tidak mau) berkaitan dengan beberapa pihak yang merasa lebih punya power di dalamnya. To be honest, kalau power itu digunakan dengan baik dan bijak, mungkin saya tidak akan merasa “not in the good mood” sampai saat ini. Kenyataannya berkata lain. Nah, kalau ceritanya sudah begini, rasa-rasanya meeting seperti apapun tidak akan berguna karena emosi lebih didahulukan daripada akal logic. Kog jadi curhat begini ya? 😀
Yah, apapun itu, suka atau tidak suka, saya harus tetap berusaha berpikiran positif, hahaha..
Kan seperti kata pepatah, carpe diem atau bahasa kerennya gather ye rosebuds while ye may 🙂
Rgds,
Ws 😉
Thank you Wien dah disebut di sini. Pantas jarang dapat updet darimu belakangan.
Kalau omongin mood memang agak susah ya. Yang mood bagus aja kadang susah ngerjain sesuatu. Ayo Wien semangat!
LikeLike
Haha, you’re welcome Ko. Sebenarnya sudah bikin draft di henpon, tapi berakhir dengan ketiduran, haha.. Rasanya kurang mantap juga kalau bikin blog via henpon, enakan via laptop langsung 😀
Iya ni, lagi ngumpulin semangatnya lagi, thanks ya 😀
LikeLiked by 1 person
Hahahaha. Minggu kmrn aku ada nulis soal blogging via smartphone. Judulnya Sudah Optimalkah Smartphone Kamu. Agak ribet memang kalau dibandingkan post di laptop. Tapi yang post itu fully di hape dan selama perjalanan ke Jakarta. Hahaha.
Banyak nih jgn2 draftmu ya
LikeLike
Iya ni saya sudah baca. Hahaha, engga banyak-banyak banget juga, tapi lumayan kalau dilanjutin jadi post, hahaha..
LikeLiked by 1 person
Nah. Berarti bisa dong nulis lbh banyak bulan ini. Hehehe.
LikeLike
Mudah-mudahan.. Doain yak. Hahaha
LikeLiked by 1 person
Didoakan dan disemangati dari jauh.
LikeLike
Sippp. Thanks Ko 🙂
LikeLiked by 1 person
Hi wien…..tq sdh disebut disini….ayooo aktif nulis. Aku manfaatin semua draftku utk di publish while having bedrest ini. Serius deh klo kelamaan ga sentuh blog yg ada makin malas dan bingung mau mulai dr mana.
LikeLike
You’re welcome Mba. Gimana kondisinya sekarang? Nulis kog Mba, tapi berakhir di draft karena ketiduran, haha.. Itu akibatnya kalau saya bikin draft di henpon, kalau di laptop biasanya langsung publish 😀
LikeLike
curhatnya colongan ya hehe
LikeLike
Iya ni colongan, hahaha..
LikeLike
Terima kasih sudah memasukkan link saya ke dalam tulisan ini, Wien. Jadi bangga :hehe.
Saya pun… punya masalah yang sama. Gara-gara bedrest juga, seminggu mesti puasa untuk publish draft-draft. Belum lagi, kayaknya akhir-akhir ini tidak punya mood buat ke kantor. Mood-nya cuma buat gajian, kalau sudah disuruh berangkat ke kantor buat kerja, ogah banget… (ini salah banget ini :haha).
Tapi mari kita bersemangat dan having fun, semua masalah di kantor pasti akan selesai, semua draft pasti akan ter-publish :)).
LikeLike
Terima kasih kembali, Bli. Gimana kondisinya sekarang? Getting better?
Haha, itu memang salah banget tapi benar banget yah (loh). Saya juga begitu kog, hahaha.. Ngaku deh 😛
Yey, tetap semangat dan tetap nulis \(^o^)/
LikeLike
Thank God, I’m much better now.
Tetap semangat dan tetap menulis :)).
LikeLike
Good to know about it. Keep the spirit too! 🙂
LikeLiked by 1 person
Yosh!
LikeLiked by 1 person